Sumber :
jakatriana.blogdetik.com
Kepada
teman-teman yang awam listrik perlu saya ingatkan terlebih dahulu hukum alam
ini, dan bagi yang merasa pinter listrik mari kita kembali pura-pura awam agar
enak membacanya, bahwa:
Arus DC
Arus DC
atau singkatan dari Direct Current atau arus searah, adalah arus yang pada
umumnya dihasilkan oleh Batteray, Solar Cell, Generator DC, Adaptor, dan
sebenarnya masih banyak penghasil arus DC yang lain atau tidak umum, tetapi
jarang dijumpai dalam kehidupan keseharian dan tidak ada korelasinya dengan
pembahasan ini.
Untuk arus
DC ini berlaku bahwa:
P = V * I (Watt)
P = Daya (dalam Watt)
V = Tegangan (dalam Volt)
I = Arus (dalam Ampere)
Jadi
misalnya, sebuah aki mobil bertegangan 12 Volt, jika dihubungkan dengan lampu
pijar dan diukur arusnya dengan menggunakan Amperemeter adalah 10 Ampere, maka
daya yang diubah menjadi cahaya (dan panas) pada lampu pijar tersebut adalah =
12volt * 10Ampere = 120Watt. Mudah bukan?
Tapi ingat
rumus diatas hanya berlaku untuk arus searah = DC!
Arus AC
Arus AC
atau singkatan alternating current atau arus bolak-balik, adalah arus yang pada
umumnya dihasilkan oleh PLN, dan sebenarnya masih banyak sumber yang lain
tetapi itu di luar pembahasan ini.
Untuk arus
AC ini berlaku bahwa:
Psemu = V
* I (VA)
Pnyata = V * I * cos Φ (Watt)
Pbuta = V * I * sin Φ (VAR)
Pnyata = V * I * cos Φ (Watt)
Pbuta = V * I * sin Φ (VAR)
Psemu =
Daya semu (dalam satuan Volt Ampere = VA)
Pnyata = Daya nyata (dalam satuan Watt)
Pbuta = Daya buta (dalam satuan VAR)
V = Tegangan (dalam Volt)
I = Arus (dalam Ampere)
Cos Φ = Faktor daya
Pnyata = Daya nyata (dalam satuan Watt)
Pbuta = Daya buta (dalam satuan VAR)
V = Tegangan (dalam Volt)
I = Arus (dalam Ampere)
Cos Φ = Faktor daya
Kok ada faktor daya (cos Φ) segala, nah kebingungan inilah yang dimanfaatkan oleh para penjual ”penghemat listrik” ini, sehingga anda tertipu, waktu di demo pada alat peraga, di depan mata anda kelihatan banget bahwa arus listrik akan turun dengan drastis saat ”alat penghemat” tersebut dipasang, tetapi ketika dibawa pulang kok bayar listriknya tetap saja…?, malahan nambah?.
Mari kita pelajari faktanya bareng-bareng.
1. Disebut arus bolak-balik, karena polaritas tegangan pada kedua penghantar / kabel berubah-ubah terus sepanjang waktu (makanya colokan listrik tidak ada plus minus nya seperti batteray), seringkali kita membaca 220V / 50Hz, nah… 50Hz itu berarti polaritas listrik akan berubah setiap 1/50 detik.
2. Beban listrik yang ada, mempunyai sifat :
·
Resistif, beban listrik yang lebih memiliki
sifat resistif (walaupun ada unsur induktifnya juga) misalnya : bola lampu atau
setrika listrik, yang terdiri kawat wolfram atau kawat nikelin yang dapat
membara atau panas ketika dialiri listrik.
·
Induktif, misalnya : motor penggerak pompa
air, lampu TL dengan ballast, kulkas, freezer, AC, TV, Peralatan Audio Video,
Radio, Kipas angin
·
Kapasitif, yaitu : Kapasitor.
3. Listrik
arus bolak-balik yang terhubung dengan beban induktif, maka Arusnya akan
tertinggal terhadap Tegangannya (dalam bahasa inggrisnya disebut Lagging), nah
besarnya sudut tertinggalnya inilah yang disebut dengan faktor daya atau cos Φ
itu tadi dimana semakin kecil nilainya akan semakin buruk. Besarnya faktor daya
tersebut selalu dibawah angka 1 dan pada kondisi yang terburuk bisa mencapai
hanya 0.6. Nah celakanya, peralatan listrik rumah tangga pada umumnya bersifat
induktif.
4. Untuk
memperbaiki faktor daya = cos Φ, yaitu dengan ”melawan” sifat induktif itu
tadi, yaitu dengan memasangkan alat yang bernama kapasitor secara paralel
dengan beban.
Sampai
disini sudah OK, lha terus hubungannya rumus-rumus yang memusingkan diatas
dengan faktor daya = cos Φ dengan alat penghemat tadi apa…?, mari kita lihat
faktanya bersama-sama :
KUNCINYA
kalau kita gambarkan adalah sebagai berikut:
Misalnya:
Sebuah lampu 20Watt terhubung pada tegangan listrik 220V, (dengan faktor daya = 0.766, kalau dihitung pakai kalkulator ketemu 40 derajat, dan sin Φ=0.643) maka :
Pnyata = V * I * cos Φ
Sehingga I = Pnyata / (V * cos Φ)
= 20 / (220 * 0.766)
= 0.119 Ampere
Nilai
inilah yang ditunjuk oleh ampere meter!
Psemu = V
* I
= 220 * 0.119
= 26,11 VA
Pbuta = V * I * sin Φ
= 220 * 0.119 * 0.643
= 16.83 VAR
= 220 * 0.119
= 26,11 VA
Pbuta = V * I * sin Φ
= 220 * 0.119 * 0.643
= 16.83 VAR
Kalau anda
ragu-ragu dengan hitungan diatas, coba test dengan rumus ABC waktu yang
diajarkan bapak guru waktu masih SMP, yaitu :
Psemu2 = Pnyata2 * Pbuta2
26.112 = 202 + 16.832
Kemudian
dipasangkan kapasitor (yang ternyata disebut-sebut sebagai alat penghemat
listrik itu), sehingga faktor dayanya naik menjadi 0.940, (kalau dihitung
dengan kalkulator ketemu 20 derajat dengan sin Φ = 0.342), maka kalau
digambarkan lagi menjadi :
Pnyata = V
* I * cos Φ
Sehingga I = Pnyata / (V * cos Φ)
= 20 / (220 * 0.940)
= 0.097 Ampere
Sehingga I = Pnyata / (V * cos Φ)
= 20 / (220 * 0.940)
= 0.097 Ampere
Nilai inilah yang ditunjuk oleh ampere meter!
Psemu = V * I
= 220 * 0.097
= 21.27 VA
Pbuta = V * I * sin Φ
= 220 * 0.097 * 0.342
= 7.30 VAR
Terus
berapa nilai kapasitor yang ditambahkan oleh alat penghemat tadi…?, gampang
saja, yaitu: 16.83 VAR-7.30 VAR = 9.53 VAR.
Hebat
bukan?...
Hanya dengan menambahkan kapasitor saja, arus listrik yang terukur oleh amperemeter pada alat peraga penjual ”penghemat listrik” itu bisa turun dari 0.119 Ampere menjadi 0.097 Ampere = 0.022 Ampere, tentunya ini yang membuat anda rela merogoh kocek, sedangkan mereka tidak berani memasangkan Watt meter, yang pastinya akan tetap menunjuk pada 20 Watt, atau bahkan VARmeter yang malah bikin bingung lagi.
Hanya dengan menambahkan kapasitor saja, arus listrik yang terukur oleh amperemeter pada alat peraga penjual ”penghemat listrik” itu bisa turun dari 0.119 Ampere menjadi 0.097 Ampere = 0.022 Ampere, tentunya ini yang membuat anda rela merogoh kocek, sedangkan mereka tidak berani memasangkan Watt meter, yang pastinya akan tetap menunjuk pada 20 Watt, atau bahkan VARmeter yang malah bikin bingung lagi.
Masih
bingung?...
Meteran listrik yang terpasang di rumah kita itu mengapa disebut KWH meter, karena digunakan untuk mengukur WATT bukan VA, yang kita bayar ke PLN itu adalah Watt bukan VA.
Meteran listrik yang terpasang di rumah kita itu mengapa disebut KWH meter, karena digunakan untuk mengukur WATT bukan VA, yang kita bayar ke PLN itu adalah Watt bukan VA.
K = Kilo = perkalian 1000
W = Watt,
H = Hour = Jam
Jadi untuk listrik arus bolak-balik, ARUS LISTRIK dalam satuan AMPERE bukan satu-satunya faktor pengali penting dalam pengukuran daya, tetapi masih ada FAKTOR DAYA atau COSΦ. Sesuai dengan rumus Pnyata = V * I * cosΦ (Watt)
Jadi dengan penambahan alat penghemat listrik, walaupun arusnya turun, kalau cos Φ nya naik, maka nilai Watt nya akan tetap, dan bahkan apabila nilai kapasitor yang ditambahkan berlebihan, misalnya dikarenakan anda terlalu bersemangat untuk ”berhemat” sehingga menambahkan kapasitor dengan sebanyak-banyaknya, maka justru kapasitor itu akan menarik arus, itulah sebabnya mengapa pembayaran listrik adan tidak malah ngirit, tetapi malah memboros…..!
Mengapa
pabrik - pabrik memasang kapasitor?
Nah ini yang membuat anda terkecoh…!,
Pabrik-pabrik yang menggunakan daya tinggi sampai ukuran Mega Watt, oleh PLN memang diwajibkan untuk memperbaiki faktor dayanya, kalau tidak maka akan kena denda, nah ini yang lain dengan pelanggan rumahan yang tidak terkena dampak denda karena faktor daya, makanya anda tidak perlu pusing-pusing memperbaiki faktor daya, itu sudah tugas PLN.
Nah ini yang membuat anda terkecoh…!,
Pabrik-pabrik yang menggunakan daya tinggi sampai ukuran Mega Watt, oleh PLN memang diwajibkan untuk memperbaiki faktor dayanya, kalau tidak maka akan kena denda, nah ini yang lain dengan pelanggan rumahan yang tidak terkena dampak denda karena faktor daya, makanya anda tidak perlu pusing-pusing memperbaiki faktor daya, itu sudah tugas PLN.
PLN menetapkan batas minimal faktor daya agar tidak terkena denda VAR bagi pelanggan Industri, dan meteran yang terpasangpun lain dengan pelanggan rumahan, karena dilengkapi pula dengan KVARmeter.
Mengapa
PLN menetapkan batas faktor daya?
Karena PLN ingin saluran transmisinya effisien, begini ceritanya: berdasarkan contoh hitung-hitungan diatas sudah terbukti bahwa kalau untuk beban lampu yang 20Watt saja, dengan memperbaiki faktor daya, terdapat penurunan arus sebesar 0.022 Ampere. Coba kalau 20 MegaWatt?, maka :
Karena PLN ingin saluran transmisinya effisien, begini ceritanya: berdasarkan contoh hitung-hitungan diatas sudah terbukti bahwa kalau untuk beban lampu yang 20Watt saja, dengan memperbaiki faktor daya, terdapat penurunan arus sebesar 0.022 Ampere. Coba kalau 20 MegaWatt?, maka :
·
Nilai Ampere ini berpengaruh terhadap
besarnya kabel yang harus digunakan oleh PLN untuk menyalurkan dayanya. Dengan
daya yang sama, apabila faktor dayanya jelek, maka arusnya akan lebih besar,
tentunya harus digunakan kabel dengan ukuran diameter yang lebih besar yang
artinya lebih mahal.
·
Dengan arus yang besar, rugi-rugi saluran
yang timbul dalam saluran transmisi akan semakin besar juga, sesuai dengan
rumus :
Psaluran = I2 * R
Dimana: Psaluran = rugi-rugi yang ditimbulkan oleh panas pada saluran transmisi dalam satuan Watt, I = arus dalam satuan Ampere, R = resistansi saluran dalam satuan OHM. Ingat, karena I di kuadratkan, perbedaan kecil akan menjadi faktor pengali penting.
Psaluran = I2 * R
Dimana: Psaluran = rugi-rugi yang ditimbulkan oleh panas pada saluran transmisi dalam satuan Watt, I = arus dalam satuan Ampere, R = resistansi saluran dalam satuan OHM. Ingat, karena I di kuadratkan, perbedaan kecil akan menjadi faktor pengali penting.
Bagaimana
menghemat listrik?
Bagi pelanggan rumahan tidak perlu repot-repot memasang kapasitor, dan jangan terlalu risau faktor daya dan dengan rugi-rugi saluran!. Misalnya rumah anda sepanjang 100 meterpun tida usah risau, beban yang terjauhpun paling-paling hanya lampu 10Watt yang terpasang di kandang ayam!.
Bagi pelanggan rumahan tidak perlu repot-repot memasang kapasitor, dan jangan terlalu risau faktor daya dan dengan rugi-rugi saluran!. Misalnya rumah anda sepanjang 100 meterpun tida usah risau, beban yang terjauhpun paling-paling hanya lampu 10Watt yang terpasang di kandang ayam!.
·
Gunakan kabel dengan ukuran yang cukup, lebih
besar-lebih baik, karena panas yang timbul pada kabel karena kabel terlalu
kecil, itulah yang disebut dengan rugi saluran. Untuk listrik rumah dengan daya
900VA, minimal gunakan kabel 2mm, dan 2.5mm untuk daya 1200VA pada saluran
utamanya. Gunakan kabel dengan kualitas baik, apabila memungkinkan dana anda,
gantilah kabel NYM dengan kabel NYY-HY yang mempunyai kualitas isolasi lebih
baik.
·
Gunakan sakelar, fitting, stop kontak dengan
kualitas baik, sehingga tidak timbul panas pada kontak-kontak sentuh.
·
Gunakan lampu hemat energi, lebih mahal
sedikit atau bahkan dengan harga 5 kali lipat tidak masalah, apabila lebih awet
10 kali dan lebih hemat 15 kali. Hindarkan pemakaian ”lampu pijar”.
·
Hindarkan pemakaian alat listrik memakan
banyak daya, misalnya dispenser yang dilengkapi panas / dingin, kompor listrik,
water heater, magic mug, radio tabung, TV-eropah, dan lain-lain.
Maka dari
itu, mulai saat ini jangan percaya dengan iklan alat penghemat listrik. Namun
demikian bagi anda yang sudah terlanjur membeli alat tersebut, jangan merasa
bersalah banget-banget, saya maklum karena penjual alat tersebut dibekali
dengan cara-cara dan kalimat-kalimat iklan yang cukup membius, tetapi
bapak-bapak dan ibu-ibu seharusnya setelah membaca keterangan saya diatas sudah
mempunyai pegangan sehingga tidak goyah lagi imannya untuk membeli alat yang
dapat mengurangi pembayaran listrik
Pertanyaan : (Lena)
Mungkin ada yang bisa memberi pencerahan buat saya, kantor saya saat ini sedang dalam penghematan, termasuk salah satunya adalah mengurangi biaya listrik...kita sudah memakai capacitor bank, tapi secara keseluruhan belum bisa menghemat...
Saya pernah mendengar kalau ada ballast yang bisa menghemat pemakaian lampu sampAi 50%, benar gak...??? Kebetulan, saya bekerja di perusahaan garment yang harus memakai banyak lampu TL, kira2 ada gak sih, alat yang bisa membantu untuk mengurangi biaya listrik...??? Ada lagi alat yang namanya energy saver, itu benar2
bisa menghemat gak...??? Mungkin ada yang perusahaannya pernah menggunakannya dan berhasil, bisa kasih pencerahan ke saya, sebelumnya terima kasih lho...
Mungkin ada yang bisa memberi pencerahan buat saya, kantor saya saat ini sedang dalam penghematan, termasuk salah satunya adalah mengurangi biaya listrik...kita sudah memakai capacitor bank, tapi secara keseluruhan belum bisa menghemat...
Saya pernah mendengar kalau ada ballast yang bisa menghemat pemakaian lampu sampAi 50%, benar gak...??? Kebetulan, saya bekerja di perusahaan garment yang harus memakai banyak lampu TL, kira2 ada gak sih, alat yang bisa membantu untuk mengurangi biaya listrik...??? Ada lagi alat yang namanya energy saver, itu benar2
bisa menghemat gak...??? Mungkin ada yang perusahaannya pernah menggunakannya dan berhasil, bisa kasih pencerahan ke saya, sebelumnya terima kasih lho...
Tanggapan 1 : (Ramzy
SA – Radiant Utama)
Mba Lena,
Saya pernah ikut audit 14001 di Hitachi - Ibaragi Jepang, dan saya sangat surprise dengan cara mereka melakukan efisiensi yang secara cost cukup besar penghematannya.
Saya pernah ikut audit 14001 di Hitachi - Ibaragi Jepang, dan saya sangat surprise dengan cara mereka melakukan efisiensi yang secara cost cukup besar penghematannya.
Cara mereka mengurangi adalah sangat simpel
yaitu dengan slogan dikampanyekan dan diimplementasikan dengan baik.
Sistem penerangan dipabrik dan kantornya sama dengan kebanyakan kita
menggunakan lampu jenis TL, tetapi apa yang mereka lakukan adalah setiap lampu dipasang tali saklar, jadi mereka hanya menyalakan lampu ditempat yang diperlukan saja dan sistem saklar di re-design sedemikian rupa dimana kalau waktu istirahat hanya lampu sekedarnya saja yang menyala, computer bila akan ditinggal lebih dari 1/4 jam harus dimatikan, artinya engga ada tuh diwaktu istirahat computer ada yang nyala, lampu ditoilet kalau kosong yang off engga nyala terus bahkan efisiensi lain adalah interoffice memo dan seluruh hard copy file harus menggunakan kertas "bekas" yang sebelahnya sudah ada isinya.
Itu untuk pabrik yang kaliber dunia, jadi mba Lena dikantorku juga mau menerapkan program efisiensi pake alat segala macem tapi kalau mentalnya engga berubah sulit tuh.
Tanggapan 2 : (Jay
- PT Pantja Motor - ISUZU)
Saya urun rembug di forum ini.
Di Pabrik kami juga sedang dilakukan program efisensi disegala sektor termasuk juga listrik. Memang disebagian tempat dengan slogan sudah cukup untuk mengurangi pemakaian listrik dan hal ini tergantung dari individu masing - masing. Memang kalo di Jepang hal ini bisa sangat efektif sekali karena masalah disiplin sudah sangat membudaya sekali.
Kalo masalah peralatan kemaren kita juga sedang membahas dengan bagian electrical. Ditempat kami pun sudah Capasitor Bank, Setelah dilakukan analisa pemakaian listrik melalui tagihan dari PLN dibeberapa bulan memang memenuhi, namun disisi lain kita juga harus memperhatikan kapasitas dari Capasitor Bank apakah sudah cukup ato belum dan juga memperhatikan faktor dari Capar ( Kilo volt ampere reaktif ) yg timbul karena idle pemakai listrik kita. Jadi banyak hal yg harus dipertimbangkan dengan suatu analisa dari pemakaian listrik itu sendiri dan hal ini yg pasti orang Electrical yg lebih tau.
Di Pabrik kami juga sedang dilakukan program efisensi disegala sektor termasuk juga listrik. Memang disebagian tempat dengan slogan sudah cukup untuk mengurangi pemakaian listrik dan hal ini tergantung dari individu masing - masing. Memang kalo di Jepang hal ini bisa sangat efektif sekali karena masalah disiplin sudah sangat membudaya sekali.
Kalo masalah peralatan kemaren kita juga sedang membahas dengan bagian electrical. Ditempat kami pun sudah Capasitor Bank, Setelah dilakukan analisa pemakaian listrik melalui tagihan dari PLN dibeberapa bulan memang memenuhi, namun disisi lain kita juga harus memperhatikan kapasitas dari Capasitor Bank apakah sudah cukup ato belum dan juga memperhatikan faktor dari Capar ( Kilo volt ampere reaktif ) yg timbul karena idle pemakai listrik kita. Jadi banyak hal yg harus dipertimbangkan dengan suatu analisa dari pemakaian listrik itu sendiri dan hal ini yg pasti orang Electrical yg lebih tau.
Ditempat kami sampai dianalisa untuk dilakukannya improvement di jalur produksi, misalnya dengan meng - common use kan pemakaian oven dll. Mungkin dapat juga dilakukan pemberian Timer pada peralatan yg menggunakan listrik, dimana pengontrol pemakaian / setting dilakukan oleh Autorized person. Ini juga mampu mengurangi pemakaian listrik seperti halnya yg sudah dilakukan rekan kami dari Astra.
Mungkin ada coment dari rekan - rekan yg
lebih ahli masalah electrical?
Tanggapan 3 : (Mesra Eka Putra)
Tanggapan 3 : (Mesra Eka Putra)
Mbak Lena ....
Untuk masalah pengurangan pemakaian listrik munurut saya ada beberapa aspek:
1. Improve dari segi Tool and equipment
contohnya dengan pemasangan capasitor bank ( bagus untuk lampu TL ) untuk pengurangan beban pakai
2. Meningkatkan kesadaran pemakai listrik itu sendiri.
contohnya dengan membuatkan spanduk atau semacam panpletlah yang bisa
menumbuhkan sifat hemat listrik bagi pemakai
3. Improvement dari segi pemasangan lampu untuk satu production atau ruangan
contohnya melakukan pengukuran pencahayaan untuk suatu ruangan Luasnya
berapa ? cahaya yang dibutuhkan berapa ? dari sini akan ada hasil akhir lampu TL yang dipakai bagusnya sekian unit berarti nggak ada pemborosan.
4. Membuat suatu standarisasi didalam perusahaan
contohnya Hari libur atau off semua equipment ( M/C, Lampu, AC, Computer, etc ) kondisi off kecuali yang nggak bisa di matikan ini mungkin bisa koordinasi dengan facility atau dengan maintenance
5. Melakukan cek hasil countermeasure ( evaluasi )
contohnya seminggu sekali adakan evaluasi untuk mengetahui adanya penurunan listrik yang dipakai dengan action yang telah diambil ( efektif atau tidak )
Untuk masalah pengurangan pemakaian listrik munurut saya ada beberapa aspek:
1. Improve dari segi Tool and equipment
contohnya dengan pemasangan capasitor bank ( bagus untuk lampu TL ) untuk pengurangan beban pakai
2. Meningkatkan kesadaran pemakai listrik itu sendiri.
contohnya dengan membuatkan spanduk atau semacam panpletlah yang bisa
menumbuhkan sifat hemat listrik bagi pemakai
3. Improvement dari segi pemasangan lampu untuk satu production atau ruangan
contohnya melakukan pengukuran pencahayaan untuk suatu ruangan Luasnya
berapa ? cahaya yang dibutuhkan berapa ? dari sini akan ada hasil akhir lampu TL yang dipakai bagusnya sekian unit berarti nggak ada pemborosan.
4. Membuat suatu standarisasi didalam perusahaan
contohnya Hari libur atau off semua equipment ( M/C, Lampu, AC, Computer, etc ) kondisi off kecuali yang nggak bisa di matikan ini mungkin bisa koordinasi dengan facility atau dengan maintenance
5. Melakukan cek hasil countermeasure ( evaluasi )
contohnya seminggu sekali adakan evaluasi untuk mengetahui adanya penurunan listrik yang dipakai dengan action yang telah diambil ( efektif atau tidak )
Tanggapan 4 : (Asep
Saepudin)
Saya ingin menambahkan b'Lena,
Menurut saya sebenarnya kalau penambahan alat yang langsung dapat menghemat
listrik itu gak ada ....kapasitor bank fungsi utamanya adalah untuk memperbaiki factor daya sehingga jaringan listrik kita bisa berkerja lebih optimal dan kita akan terhindar denda kVAR dari PLN jika PF di bawah 0.85.
Satu-satu cara yg mungkin dilakukan untuk menghemat listrik selain cara yang
diungkapkan p'Ramzy tadi adalah dengan mengganti peralatan listrik yang kita
pakai dengan alat2 yang hemat energy, misalnya:
- pergunakan lampu hemat energy atau ganti balast magnetik yang ada dengan
yang electronik sehingga konsumsi dayanya lebih rendah.
- pergunakan motor2 listrik dengan motor efesiensi tinggi.
Mengenai ketersediaan alat2 listrik hemat energy ini mungkin bisa langsung
ditanyakan ke vendor yang bersangkutan.
Menurut saya sebenarnya kalau penambahan alat yang langsung dapat menghemat
listrik itu gak ada ....kapasitor bank fungsi utamanya adalah untuk memperbaiki factor daya sehingga jaringan listrik kita bisa berkerja lebih optimal dan kita akan terhindar denda kVAR dari PLN jika PF di bawah 0.85.
Satu-satu cara yg mungkin dilakukan untuk menghemat listrik selain cara yang
diungkapkan p'Ramzy tadi adalah dengan mengganti peralatan listrik yang kita
pakai dengan alat2 yang hemat energy, misalnya:
- pergunakan lampu hemat energy atau ganti balast magnetik yang ada dengan
yang electronik sehingga konsumsi dayanya lebih rendah.
- pergunakan motor2 listrik dengan motor efesiensi tinggi.
Mengenai ketersediaan alat2 listrik hemat energy ini mungkin bisa langsung
ditanyakan ke vendor yang bersangkutan.
Tanggapan 5 : (Chormen
– Adirai Top Consultant)
Yth. Ibu Lena,
Kami sangat menyarankan agar perusahaan ibu menerapkan ISO 14001:1996, yang
apabila kita terapkan dengan baik banyak hal yang bisa dihemat, misalnya energy saving, maupun sumber daya yang lain seperti pemakaian alat tulis, air, dsb.
Kami akan sangat senang apabila dapat diberikan kesempatan untuk berdiskusi
dengan ibu untuk penerapan program tersebut.
Kami sangat menyarankan agar perusahaan ibu menerapkan ISO 14001:1996, yang
apabila kita terapkan dengan baik banyak hal yang bisa dihemat, misalnya energy saving, maupun sumber daya yang lain seperti pemakaian alat tulis, air, dsb.
Kami akan sangat senang apabila dapat diberikan kesempatan untuk berdiskusi
dengan ibu untuk penerapan program tersebut.
Tanggapan 6 : (Hernesto
Quardino – McDermott Indonesia)
Mbak lena...kalau boleh saya menambahkan...
1. Penggunaan Reflektor pada lampu TL.
Kita bisa menggunakan lampu TL yang 'body' nya mempunyai reflektor.
2. Kalau nggak salah ada perush. yang menjual lampu TL yang watt nya kecil,
tetapi terangnya sama dengan lampu TL biasa.
Nama merk lampu TL tsb..."SILVANIA" (harganya lebih mahal dari lampu TL
biasa).
1. Penggunaan Reflektor pada lampu TL.
Kita bisa menggunakan lampu TL yang 'body' nya mempunyai reflektor.
2. Kalau nggak salah ada perush. yang menjual lampu TL yang watt nya kecil,
tetapi terangnya sama dengan lampu TL biasa.
Nama merk lampu TL tsb..."SILVANIA" (harganya lebih mahal dari lampu TL
biasa).
Tanggapan 7 : (Errich
- Hitachi)
Pak Ramzy,
Maaf sedikit koreksi, mungkin salah ketik, bukan ibaragi tetapi ibaraki. Menurut pengalaman saya yang kebetulan pernah tugas di Jepang, memang betul apa yang dikatakan Pak Ramzy. Sedikit tambahan, untuk Air Conditioner (AC) pada musim panas, ada jadwal hidup sekitar jam 8.00 (atau sekitar 15 menit sebelum jam kerja dimulai) dan jadwal mati sekitar pukul 7.00 malam.
Maaf sedikit koreksi, mungkin salah ketik, bukan ibaragi tetapi ibaraki. Menurut pengalaman saya yang kebetulan pernah tugas di Jepang, memang betul apa yang dikatakan Pak Ramzy. Sedikit tambahan, untuk Air Conditioner (AC) pada musim panas, ada jadwal hidup sekitar jam 8.00 (atau sekitar 15 menit sebelum jam kerja dimulai) dan jadwal mati sekitar pukul 7.00 malam.
Walaupun ada yang lembur sampai jam 11.00, terpaksa harus rela berpanas-panas ria. Demikian pula pada musim dingin, jadwal untuk pemanas ruangan hidup sekitar jam 7.00 dan jadwal mati sekitar jam 9.00 malam. Selain jadwal, untuk setting A/C, suhunya dibatasi hanya sampai 26 derajat C (jadi tidak terlalu dingin) dan untuk setting pemanas suhunya dibatasi hanya sampai 20 derajat C. Jadi walau di dalam kantor, kadang saya harus memakai jacket atau pakaian tebal pada musim dingin.
Di setiap perusahaan di Jepang, ISO 14001
dijalankan betul-betul untuk mengurangi biaya-biaya yang dikeluarkan dan
meningkatkan produktivitas, disamping untuk menyelamatkan lingkungan dan sumber
daya alam. Pernah suatu ketika diadakan lomba antar perusahaan ISO 14001 dalam
Group Hitachi Construction Machinery, yang dinilai adalah pelaksanaan ISO serta
penghematan yang dapat dilakukan.
Tanggapan 7 : (Rama
Royani - Limawira)
Rekan Lena ysh,
Dari pantauan saya sejak negeri ini perduli terhadap hemat energi tahun 1987 plus lagi krisis thn 1997, memang ada peningkatan keperdulian orang walaupun prosentasenya sangat sedikit. Sektor yang paling serius menangani usaha ini adalah sektor perhotelan karena biaya listrik bisa samai 3 bulan gaji, sehingga memang mereka sering mengadakan kontes sambil juga memberikan imbalan atas usaha
penghematan tersebut.
Dari pantauan saya sejak negeri ini perduli terhadap hemat energi tahun 1987 plus lagi krisis thn 1997, memang ada peningkatan keperdulian orang walaupun prosentasenya sangat sedikit. Sektor yang paling serius menangani usaha ini adalah sektor perhotelan karena biaya listrik bisa samai 3 bulan gaji, sehingga memang mereka sering mengadakan kontes sambil juga memberikan imbalan atas usaha
penghematan tersebut.
Saya banyak saya teliti adalah bangunan di
sektor commercial building khususnya gedung perkantoran, hotel, retail, rumah
sakit, dan gedung pemerintahan dan paling kelihatannya hasilnya adalah rekan
rekan di Bandung yang kabarnya memiliki Club Energi.
Gedung gedung lainnya hasilnya tidak jelas, hanya yang pasti untuk menjaga keberhasilannya dibutuhkan team manager yang bakatnya disiplin dan penuh dedikasi dan tentunya pimpinan puncaknya pun memiliki niat yang sangat keras untuk terus menerus memelihara usaha ini.
Setelah team nya terbentuk, maka yang harus dilakukan adalah membuat peta pemakaian energi untuk melihat beban apa dalam bangunan yang menggunakan energi, berapa besarnya dalam KWH. Setelah memperoleh peta tersebut, mulailah dari yang paling besar sehingga dampak terhadap penghematannya pun akan besar.
Pengalaman membuktikan bahwa AC menggunakan energi paling besar (50-70%), setelah itu lampu (20-40%).
Nah kalau berbicara tentang kapasitor dan lampu maka bisa saya jawab sebagai berikut. Alasan utama Kapasitor dipasang adalah melulu untuk memperbaiki Power
Factor yang apabila rendah ,maka pemilik sumber daya akan dirugikan karena daya terpasangnya tidak tergunakan , sedangkan bagi pemakai dampak langsungnya terhadap biaya energi hampir tidak ada atau sangat kecil, karena perhitungan biayanya diambil dari KW yang diturunkan dari VOLT x Ampere x PF.
Kalau dipasang kapasitor Arus beban akan
turun tetapi PF nya akan naik sehingga hasilnya sama saja Dampak tidak langsungnya biasanya terjadi
apabila pengguna sering kena denda karena PF terlalu rendah, begitu juga dengan
turunnya arus maka
kalau kabelnya panjang dan terbatas maka akan mengurangi rugi rugi di kabel.
Setahu saja kecuali kalau ada denda PF, dampak penghematannya sangat amat kecil.
kalau kabelnya panjang dan terbatas maka akan mengurangi rugi rugi di kabel.
Setahu saja kecuali kalau ada denda PF, dampak penghematannya sangat amat kecil.
Tentang Electronic ballast, memang sekarang ini sudah mulai banyak diperjual belikan dan memang ada dampaknya yang lumayan tetapi tidak sampai 50 % karena pengguna energi terbesar adalah lampunya bukan ballastnya.
Tentang alat untuk menghemat energi,
walaupun banyak engineer yang percaya bahwa alat ini bisa menghemat energi,
saya termasuk yang tidak percaya.
Logikanya adalah kalau kita memasang alat apapun, baik seri atau parallel dengan beban maka alat tersebut pasti akan menyerap energi dan hal itu berarti bukannya menghemat.
Logikanya adalah kalau kita memasang alat apapun, baik seri atau parallel dengan beban maka alat tersebut pasti akan menyerap energi dan hal itu berarti bukannya menghemat.
Akan tetapi banyak juga orang yang berani
menjamin akan adanya penghematan, karena memang ternyata setelah dipasang alat
ini amperenya turun, hanya saja walaupun amperenya turun PF nya akan naik
sehingga kalau perhitungan biaya energi benar benar diturunkan dari KW maka biayanya
pun tidak akan berkurang, nah disini kita harus meneliti apakah KW meter anda
benar benar menghitung KWH atau KVAH walaupun namanya KWH meter??
Saya sendiri saat ini sedang meneliti
beberapa KWH meter.
Melihat anda bekerja di garment sebaiknya buatlah peta pemakaian energinya (KWH)baik mesin mesin garmen nya, ac, boiler,lampu, fan ,pompa pompa dlsb masing masing kelompok setiap bulan dalam setahun. Kalau bisa buat juga bench mark dengan rekan lainnya yang bergerak dibidang yang sama.
Melihat anda bekerja di garment sebaiknya buatlah peta pemakaian energinya (KWH)baik mesin mesin garmen nya, ac, boiler,lampu, fan ,pompa pompa dlsb masing masing kelompok setiap bulan dalam setahun. Kalau bisa buat juga bench mark dengan rekan lainnya yang bergerak dibidang yang sama.
Catat juga waktu operasinya kalau mulai
kapan berhenti, semakin banyak catatan tentang penggunaan energi tersebut
semakin besar peluang kita untuk mengidentifikasikan sektor mana yang paling
menghabiskan biaya energi.
Tanggapan 8 : (M.Harisman
– Integra Teknik)
energy saving yang dijual, komponen utamanya hanyalah "capacitor bank", dan
ini hanya akan memperbaiki Power Factor (meningkatkan Cos Phi mendekati 1),
sehingga charge dari PLN ke Industri (dari sisi KVAR-hour) dapat
diminimalkan.
Untuk skala rumahan, secara umum, penggunaan capacitor tidak akan
menyebabkan berkurangnya nilai tagihan listrik, karena PLN tidak melakukan
chage terhadap KVAR-hour. Untuk perumahan, yang di-charge hanyalah
KWatt-hour (KWh).