Senin, 16 Januari 2012

Hati-hati sebelum minum obat

Sumber : http://bayi-tabung.com/hati-hati-sebelum-minum-obat/
Saya berobat ke salah satu dokter di Jakarta, sudah beberapa tahun yang lalu dan tidak akan lupa dengan pengalaman ini. Seperti biasa setelah diberi resep saya beli obatnya di apotik terdekat.
Pada malam harinya sebelum minum obat itu, suami memperhatikan dan curiga dengan namanya yang agak aneh… berkesan ‘macho’. Memang suami saya sering memperhatikan khasiat dan kegunaan obat-obatan. Saya tidak jadi minum obat ini sebelum tahu jelas kegunaanya untuk apa, suami cek nama obat itu di Internet … dan ternyata benar obat itu adalah obat hormon … tapi untuk pria!


Langsung saja suami ke apotik tempat saya membeli obat minta penjelasan mengenai hal ini. Sang penjaga apotik dengan agak gugup mengecek obat tersebut dengan resep yang diberikan oleh dokter. Tulisan di resep memang jelek sekali, sukar dibaca … tapi bisa dilihat namanya sama. Ini berarti dokternya yang salah kasih obat.
Sang penjaga apotik akhirnya menelpon ke dokter, yang kebetulan tempat prakteknya di gedung yang sama. Akhirnya si dokter mengaku bukan obat itu yang seharusnya diberikan ke saya. Setelah menunggu beberapa lama akhirnya si penjaga apotik memberikan obat yang benar ke suami saya sambil meminta maaf. Untung saja si dokter orangnya baik dan ramah terhadap pasien jadi kami tidak permasalahkan hal ini…
Dari pengalaman ini, kami selalu cek kegunaan obat sebelum meminumnya. Coba bayangkan bagaimana kalau saya tidak cek, langsung minum obat itu … bisa-bisa saya punya kumis.
Sudah berapa kali Anda mendengar kasus mal praktek dokter yang obat tidak sesuai dengan seharusnya, baik jenisnya maupun dosisnya. Jangan sampai ini terjadi terhadap kita, kesehatan mahal harganya … priceless.
Saran atau tips supaya kita tidak salah minum obat:
  • Tanya ke dokter fungsi dari obatnya pada saat dia menulis resep. Hal ini secara tidak langsung membuat si dokter berpikir/mengecek dua kali.
  • Pada saat beli obat, ingat nama obat yang diresepkan dan cek dengan obat yang diberikan oleh apotik.
  • Cek fungsi, khasiat dan dosis standar dari obat ini lewat Internet atau buku data obat (buku daftar obat yang bisa di beli di toko buku). Pastikan obatnya sesuai dengan penyakit Anda, dan dosisnya tidak terlalu berbeda banyak dengan yang dianjurkan oleh pabrik obatnya. Tanya ke dokter bila dosisnya berbeda banyak.
  • Lihat efek samping obat (di Internet atau buku data obat) … siapa tahu tidak cocok. Suami pernah ganti obat setelah tahu obat rematik yang diberikan dokter ternyata punya efek samping menurunkan kadar sperma… nah lho padahal kita kan ingin sekali punya anaaaaaak.
Semoga pengalaman saya ini dapat berguna buat pembaca untuk mendapatkan pengobatan yang tepat…